Dongeng "Cicak vs Buaya"

 ### Cicak vs Buaya


Di sebuah hutan yang lebat di pinggiran sungai besar, hiduplah dua penghuni yang sangat berbeda satu sama lain. Cicak kecil bernama Ciko dan buaya raksasa bernama Bara. Meski mereka tinggal di lingkungan yang sama, mereka jarang berinteraksi karena perbedaan ukuran dan sifat mereka.


Ciko adalah cicak yang lincah dan cerdik. Dia sering melompat dari satu dahan ke dahan lain dengan gesit, mencari serangga kecil untuk dimakan. Sementara itu, Bara adalah buaya yang besar dan kuat. Dia sering terlihat berjemur di tepi sungai, menunggu mangsa yang lebih besar seperti ikan atau mamalia kecil yang datang untuk minum air.


Suatu hari, saat Ciko sedang mencari makanan, dia melihat Bara berbaring di tepi sungai dengan mata terpejam. Rasa ingin tahu membuat Ciko mendekat, meskipun dia tahu itu berbahaya. Dia ingin tahu bagaimana rasanya berbicara dengan makhluk sebesar Bara.


"Hei, Bara! Apa kau sedang tidur?" teriak Ciko dari jarak aman.


Bara membuka mata perlahan, melihat ke arah suara kecil itu. "Apa yang kau lakukan di sini, Ciko? Bukankah lebih aman bagimu di atas pohon?" Bara menjawab dengan suara berat.


"Aku hanya penasaran. Kau selalu terlihat tenang dan kuat. Apa kau tidak pernah merasa bosan atau kesepian?" tanya Ciko.


Bara tersenyum tipis, menunjukkan gigi tajamnya. "Bosan? Terkadang. Kesepian? Tidak terlalu. Di sungai ini, selalu ada sesuatu yang menarik. Tapi aku tidak menyangka kau, cicak kecil, akan berani mendekatiku."


Ciko tertawa kecil. "Aku hanya merasa kita bisa belajar banyak dari satu sama lain. Kau tahu, meskipun aku kecil, aku bisa bergerak cepat dan bersembunyi di tempat-tempat sempit. Kau mungkin besar dan kuat, tapi kau tidak bisa melakukan itu."


Bara mengangguk. "Kau benar. Setiap makhluk memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Aku bisa menangkap mangsa besar, tapi aku tidak bisa memanjat pohon seperti kau."


Hari-hari berlalu, dan percakapan itu menjadi awal dari persahabatan yang tidak biasa. Ciko sering memberi tahu Bara tentang tempat-tempat yang banyak serangga dan aman dari bahaya, sementara Bara menjaga Ciko dari predator yang lebih besar. Mereka saling melengkapi, menggabungkan kekuatan dan kelemahan mereka.


Suatu ketika, terjadi banjir besar yang melanda hutan. Pohon-pohon tumbang dan banyak hewan kecil kehilangan tempat tinggal mereka. Ciko terjebak di dahan pohon yang hanyut oleh arus deras. Dia berteriak minta tolong, tapi suaranya tenggelam dalam gemuruh air.


Bara, yang merasa khawatir akan keselamatan Ciko, segera berenang melawan arus deras. Dengan kekuatannya, dia berhasil mencapai pohon tempat Ciko terjebak. "Cepat naik ke punggungku!" teriak Bara.


Tanpa ragu, Ciko melompat ke punggung Bara. Dengan sekuat tenaga, Bara berenang menuju daratan yang lebih tinggi. Setelah perjuangan yang panjang, mereka akhirnya berhasil mencapai tempat yang aman.


Ciko terengah-engah, tetapi sangat berterima kasih. "Terima kasih, Bara. Kau menyelamatkan hidupku."


Bara tersenyum lelah. "Kita saling membutuhkan, Ciko. Persahabatan kita lebih kuat daripada perbedaan kita."


Sejak saat itu, Ciko dan Bara semakin erat bersahabat. Mereka menunjukkan bahwa meskipun berbeda ukuran dan kekuatan, persahabatan yang tulus dapat mengatasi segala rintangan. Di hutan yang lebat itu, kisah persahabatan antara cicak dan buaya menjadi legenda yang diceritakan turun-temurun, mengajarkan tentang keberanian, kerjasama, dan persahabatan sejati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Djie Sam Soe Superhero

Cerpen Minggu Pagi