Cerpen Minggu Pagi
**Judul: "Sang Penenun Hati"** Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di balik perbukitan, ada seorang wanita tua bernama Nenek Sinta yang dikenal sebagai penenun hati. Tidak seperti penenun biasa yang menggunakan benang dan kain, Nenek Sinta menenun perasaan dan emosi menjadi karya yang indah dan ajaib. Setiap pagi, ia duduk di beranda rumah kayunya yang sederhana, ditemani oleh burung-burung kecil yang bernyanyi riang di dahan-dahan pohon. Dengan mata yang penuh kebijaksanaan, ia melihat ke arah pegunungan yang jauh, seolah-olah menunggu datangnya inspirasi. Suatu hari, seorang pemuda bernama Arya datang berkunjung. Wajahnya muram dan matanya terlihat hampa. "Nenek Sinta," katanya pelan, "aku merasa kehilangan semangat hidup. Hati ini terasa kosong dan tak berarti." Nenek Sinta mengangguk lembut. Ia mengajak Arya duduk di sampingnya dan mulai menenun. Setiap helai benang yang digunakan bukanlah benang biasa. Itu adalah benang-benang yang terbuat dari ken...